A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Kelemahan-kelemahan
yang nampak menggejala dalam pemakaian media merupakan bagian yang
diperhitungkan dalam proses belajar-mengajar bukan didasarkan pada pemikiran
logis dan ilmiah, melainkan sekedar memenuhi perkembangan majunya teknologi
atau kebiasaan yang berkembang di lingkungan sekolah. Seorang pelajar
membiasakan untuk memakai media pengajaran yang telah disediakan oleh suatu
sekolah untuk membantu dalam mempermudah penyampaian pesan pembelajaran,
sehingga pemakaian media tersebut tidak didasrkan pertimbangan pada kebutuhan
dan karakteristik siswa atau kesesuaian dengan materi yang akan disajikan dan
tujuan yang akan dicapai.
Pembelajaran yang
efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baiak. Meskipun
demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah
satu media dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan
a. Ia merasa sudah akrab dengan media
itu.
b. Ia merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat
menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.
c. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan
perhatian siswa, serta menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan
terorganisir.
d. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang
lebih konkret.
Jadi dengan dasar
pertimbangan inilah yang diharapkan oleh guru agar dapat memenuhi kebutuhannya
dalam mencapai. Mc. Connel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If
The Medium Fits, Use it!”. Hal yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa
ukuran atau kriteria kesesuaian tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah
semudah pertanyaannya. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan
instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis
rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya),
keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang
ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam
keputusan pemilihan media.
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan
media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang
meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu
yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber
yang tersedia ( manusia dan material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran.
Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya
penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau
penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap katagori
pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan
memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3. Hambatan dari sisi siwa dengan mempertimbangkan
kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan
komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan
dan keefektivan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus
yang tepat (visual dan / atau audio).
b. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang
tepat (tertulis, audio, dan / atau kegiatan fisik).
c. Kemampuan
mengakomodasikan umpan balik
d. Pemilihan media
utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan stimulus.
6. Media skunder harus mendapat perhatian karena
pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan
media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan
berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar
mereka secara perorangan.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan
prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah sebagai berikut:
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan
untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan
tugas dan latihan. Lagi pula pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan
dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat dengan
perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media
pembelajarn itu.
2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda. Faktor seperti intelegensia, tinkat pendidikan,
kepribadiannya, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa
untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus
berdasarkan tingkat pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan
mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana
yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika
isi dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan
diorganisasikan ke dalam urutan yang bernakna. Siswa akan memahami dan
mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan
diurut-urutkan secara teratur.
5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik
pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang
mungkin merupakan persyaratan untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata
lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat
dan tingkat pemahaman siswa.
6. Emosi. Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan
pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran
adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut,
cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.
7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik,
seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan
kepadanya. Oleh karena itu belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh
siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan
partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan
mengingat materi pelajaran itu.
8. Penguatan (reinforcement). Pembelajran yang
didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri,
dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
9. Latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat
menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
pengetahuan atau keterampilan itu sering diulang dan dilatih dalam berbagai
konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalm ingatan jangka panjang.
10 Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah
meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapakan atau mentransfer hasil
belajar pada masalh atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman
sempurna belun dapat dikatakan dikuasai.
B. Kriteria Pemilihan Media
Kriteria pemilihan
media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas
Pascasarjana IKIP Malang tahun 1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyugyanya
tid k terlepas dari konteknya bahwa media merupakan komponen dari sistem
intruksional secara keseluruhan, karena itu meskipun tujuan dan isinya sudah
diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar
mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur
penilainnya juga perlu dipertimbangkan.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara
sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat
pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan
membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu
diperhatikan dalam memilih media yaitu:
1. Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan
pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kemudian
bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
2. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu bahan atau
kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran tersebut. Pertimbangan
lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana keadaan yang
harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media apa yang
sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau
Siswa
Dalam hal ini media
haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu mengkaji
sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik
siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan
kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
4. Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini
harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena
fanatisme guru terhadap suatau media yang dianggap paling bagu, namun didasrkan
atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji
validitasnya. Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan
proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas
pembelajaran.
5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
6. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas
Pendukung, dan Waktu yang Tersedia
Bagaimanapun
bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia
maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal
ini guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut
dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.
C. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media
pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan indikator
yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan
berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus.
Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator
suatu pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media
tersebut didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media
pembelajaran yang harus diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan
media pembelajaraan dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses
pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus
melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya
disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan
terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Secara garis besar
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran,
yaitu:
a. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan
pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran,
untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu,
apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA, atau siswa Sekolah Dasar Luar Biasa,
masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.
b. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media
pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya,
cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan
media pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita
untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
c. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media
yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa
menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih.
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu
mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahn atau materi
pembelajaran secar tuntas.
D. Tips dalam Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan
untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalm kelas, hendaknya
guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akn digunakan
untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini
beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam
melakukan seleksi terhadap media pembaelajaran yang akan digunakan.
1. Menyesuaikan Jenis Media denganMateri Kurikulum
Sewaktu akan memilih
jenis media yang akn dikembangkan atau diadakan maka perlu yang diperrhatiakan
adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam kurkulum yang
dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah
tentang jenis media apa yang diniai tepat untuk menyajikan materi pelajaran
yang dikehendaki tersebut.
Sebagai contoh
misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk kemampuan berbahasa mendengarkan atau
menyimak (maharah istima’), media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset
audio. Sedangkan untuk kemampuan menulis atau tata bahasa, maka media yang
lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada
peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of spech untuk menuturkan
kata atau kalima (pronounciation), mak media video akan lebih tepat digunakan.
2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan
atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbngakan ketersediaan
anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri media
pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada diantara sesama guru yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran
yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajaki berapa besar biaya yang
dibutuhkan untuk pembuatan mediannya.
3. Ketersediaan Perngkat Keras untuk Pemanfaatan
Media Pembelajaran
Tidak ada gunannya
merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung oleh
ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media
pembelajaran online apabila, disekolah tidak tersedia perangkat komputer dan
fasilitas koneksi ke internet yang juga di dukung oleh Lokal Area Network
(LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana(seperti misalnya
media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat
karena peralatan / fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah
diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan
peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan
menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media
kaset audio atau transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk
mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara
perancangan dan pengembangan media sederhana.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan
peragaan yang sangat mengagumkan/ mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah
langsung tertarik untuk membeli media pembelajarn yang ditawarkan. Namun
sebelum membeli media pembelajrannya (program), sekolah harus terlebih
dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah
peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru ada
atau belum tanu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan, pemanfaatan media
pembelajaran media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu
media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran
sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja
terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajri, kandungan
materi pelajarannya sedikit sekali relevan dengan kebutuhan peserta didik
(sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjdi bahwa materi yang dikemas di
dalam media pembelajaran sangat cocok dari membantu mempermudah siswa memahami
materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran
tersebut sulit didapatkan di pasaran.
5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga
tidak kalh pentinnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan
media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya.
Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran dikembangkan sendiri
atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik
oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli
tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan di sekolah.
E. Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media
pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah kita
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
1. Memahami karakteristik setiap media
2. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
3. Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan
4. Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan
5. Sesuai dengan keadaan siswa
6. Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan,
kemudahan memperoleh media
7. Sesuai dengan keterampilan guru menggunakannya
8. Ketersediaan waktu menggunaknnya
9. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.